Potensi Bisnis Daerah Ponorogo
Berkunjung ke Batu Qur’an
Salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki sumber daya dalam melimpah adalah Kabupaten Ponorogo. Selain dikenal hingga mancanegara karena kesenian Reognya, ini memiliki beberapa potensi daerah yang prospek bisnisnya cukup bagus.
Berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun, Magetan dan Nganjuk di sebelah utara, Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek di sebelah Timur, Kabupaten Pacitan di selatannya, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di sebelah baratnya, membuat Kabupaten Ponorogo terbagi menjadi dua kawasan yang berbeda yaitu perbukitan di daerah utara dan dataran rendah di kawasan selatan.
Kondisi inilah yang membuat daerah Ponorogo memiliki berbagai potensi bisnis yang memberikan kebanggaan besar bagi warganya, serta menawarkan berbagai peluang usaha menjanjikan yang saat ini dijadikan sebagai mata pencaharian utama masyarakat di daerah tersebut.
Berikut ini beberapa potensi bisnis yang dapat ditemukan di Kabupaten Ponorogo.
Potensi wisata alam
Salah satu objek wisata unggulan yang ada di daerah Kabupaten Ponorogo yaitu wisata alam air terjun Pletuk yang berlokasi di Dusun Kranggan, Jurug Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. Wisata alam yang berada pada ketinggian 400 mdpl ini menawarkan panorama air terjun alami yang mengalir dari Gunung Wilis kepada para pengunjungnya. Tidak hanya itu, di objek wisata Pletuk juga terdapat arena outbond serta agrowisata buah naga merah. Sehingga pengunjung selalu betah untuk berlama-lama tamasya di agrowisata ini.
Wisata alam lainnya yang cukup potensial adalah Telaga Ngebel. Terletak di Desa Wewengkon, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo dengan ketinggian 734 mdpl, wisata alam ini menampilkan pemandangan bukit berbaris dan panorama alami dari telaga Ngebel yang di kelilingi gunung Wilis. Keindahan pemandangan yang ditawarkannya, membuat wisatawan dari berbagai kalangan tidak pernah bosan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.
Potensi bisnis di bidang makanan
Selain wisata alam yang mempesona, Kabupaten Ponorogo juga memiliki dua daerah potensial yang menjadi sentra bisnis roti. Yaitu di Kecamatan Brotonegaran dan Kepatihan, serta di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Di kedua kecamatan tersebut, hampir semua warganya berprofesi sebagai produsen roti. Dari mulai roti tawar, roti manis, kue bolu, donat, serta jenis kue lainnya yang dipasarkan di daerah Ponorogo dan beberapa daerah disekitarnya. Tak heran jika dua kecamatan ini sudah dikenal masyarakat luas sebagai sentranya produsen roti.
Potensi bisnis kerajinan kulit
Di bidang kerajinan, Ponorogo juga memiliki sentra kerajinan kulit yang sudah dibangun sejak tahun 1980. Bisnis kerajinan tersebut berada di desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. Dan seperti halnya yang terjadi di daerah sentra roti, sebagian besar masyarakat di desa Nambangrejo juga menekuni bisnis kerajinan kulit untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Berbekal kulit domba dan kulit sapi, para pengrajin berhasil memproduksi beraneka macam kerajinan kulit yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Antara lain seperti ikat pinggang, aneka macam dompet, jaket, dan produk lainnya yang kini sudah menjangkau pasar di luar daerah Ponorogo.
Potensi agibisnis
Mengingat sebagian dari wilayah Ponorogo adalah kawasan pegunungan, maka tidaklah heran bila potensi agribisnis yang dimiliki daerah tersebut cukup tinggi. Bahkan potensi di bidang ini telah berhasil memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan daerah. Beberapa produk unggulan yang dihasilkan dari pertanian di Ponorogo antara lain cabai, yang berpusat di Kecamatan Slahung dan Balong, Kabupaten Ponorogo. Serta budidaya buah naga merah yang berlokasi di Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo (di sekitar objek wisata air terjun Pletuk).
Potensi berbagai produk unggulan dari tanah liat
Beberapa produk unggulan yang terbuat dari tanah liat seperti genteng, bata merah, serta gerabah, menjadi salah satu potensi bisnis yang sangat menguntungkan bagi masyarakat di Desa Gombang, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Memanfaatkan potensi tanah liat yang diambil langsung dari alam, para pengrajin mencoba memenuhi permintaan pasar yang semakin modern dengan menawarkan kualitas yang terbaik. Jadi, meskipun semua produk dibuat secara manual, namun kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk cetakan mesin. Hal inilah yang membuat produk unggulan dari tanah liat berhasil menembus pasar di Jawa Tengah, Jawa Timur hingga sebagian wilayah di Jakarta.
Semoga berbagai informasi Potensi Bisnis Daerah Ponorogo yang kita bahas bersama, dapat memberikan inspirasi bisnis bagi masyarakat di daerah lain untuk mulai memanfaatkan segala potensi alam yang ada dimasing-masing daerah sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan. Selamat mencoba dan salam sukses. Sumber: http://bisnisukm.com
---------------------------------------------------------------------------------
Pandeglang, ZM- Situs Batu Qur’an adalah salah satu jejak peninggalan Sultan VII Kesultanan Banten yaitu Sultan Maulana Mansyur . Makamnya sering diziarahi oleh para peziarah yang berlokasi di Kampung Cibulakan Desa Kadu Bumbang Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.
Masyarakat setempat menuturkan, situs Batu Qur’an berawal dari karomah yang dimiliki oleh Syeh Maulana Mansyur. Setiap kali beliau akan menunaikan ibadah haji, beliau hanya dengan mengucap kalimat Basmalah, maka dengan seijin Allah beliau langsung berada di tanah suci Mekah dan prosesi itu dilakukan tepatnya diatas tanah tempat sekarang Batu Qur’an berada.
Suatu saat beliau setelah selesai menunaikan ibadah haji dari tanah suci, beliau pulang sebagaimana halnya beliau berangkat, tetapi entah kenapa karena apa beliau muncul bersamaan dengan air yang memancur dari dalam tanah dengan derasnya.
Konon air yang memancur tersebut adalah air dari sumur zamzam. Karena air itu memancur dengan derasnya dan tidak terkendali dan mulai menggenangi daerah sekitarnya, Syeh Maulana Mansyur bermunajat kepada Allah dengan melakukan shalat 2 rakaat di dekat memancurnya air diatas sebuah batu yang sekarang disebut dengan nama Batu Sajadah. Batu tersebut dapat kita jumpai di situs Batu Qur’an di sebelah Barat Kolam Pemandian untuk laki-laki.
Selesai Syeh Maulana Mansyur shalat 2 rakaat, beliau mendapat isyarat untuk menutup tempat keluarnya air dengan kitab suci Al-qur’an, dengan izin Allah air yang memancur berhenti dan kitab suci Al-qur’an yang digunakan untuk menutup sumber keluarnya air tadi berubah menjadi batu. Berdasarkan dari rangkaian kejadian itulah batu tadi disebut dengan nama Batu Qur’an.
Nama Kampung Cibulakan diambil dari “Ci” asal kata “Cai” dari bahasa sunda yang berarti “air” dan “Bulak” asal kata bahasa daerah yaitu “Embulak” yang artinya air yang membulak(memancar keluar) dengan deras. Bagi para pengunjung yang akan berkunjung ke sana tidak dikenakan biaya secara pasti, tetapi hanya diharapkan keiklasannya memberikan sumbangan untuk poembangunan tempat ziarah Batu Qur’an.
Batu Qur’an dapat ditempuh melalui alun-alun pandeglang menuju arah pertigaan jalan kelabuan terus lurus dan melanjutkan kearah cimanuk, pada pertigaan cimanuk berjarak 7 KM, dan berjarak 300 M sebelah kiri jalan sebelum pemandian dan sumber air Cikoromoy. (Her)
---------------------------------------------------------------
CURUG CIGAMEA
Bogor, ZM- Curug Cigamea terletak di kawasan Gunung Salak Endah tepatnya di Kampung Loka Purna Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan. Curug ini berada di Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) di kaki Gunung Salak di bawah naungan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).
Curug Cigamea terdiri dari dua buah air terjun utama dengan karakter yang berbeda. Air terjun pertama yang lebih dekat dengan jalan masuk, berupa air terjun dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan warna hitam. Tipe air yang jatuh lebih bersifat percikan air yang langsung melimpah jatuh dari atas cukup deras meskipun nampak jelas tidak sederas/sebesar air terjun kedua. Letaknya yang terbuka, memungkinkan pengunjung untuk berada disisi kiri dan kanan dari air terjun.
Air terjun kedua berjarak kurang lebih 30 meter dari air terjun pertama dan berada dicelah tebing. Bebatuan tebing berwarna hitam berpadu dengan corak garis warna coklat kemerah-merahan nampak terlihat jelas dan memberi nuansa sendiri saat melihatnya. Air yang mengalir lebih mirip dengan aliran sungai dengan ukuran lebar yang semakin kebawah semakin melebar dan debit air yang cukup tinggi. Sepintas bila dilihat dari bawah, sumber air yang berada di atas air terjun kedua ini berada sedikit dibawah air terjun pertama, padahal sebenarnya tidak. Dari hasil pengamatan mulai dari masuk lokasi ini, terlihat jelas bahwa air terjun kedua ini memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari air terjun pertama, namun karena tertutup oleh rimbunnya pepohonan dan adanya bagian tanah yang sedikit menjorok kemuka, praktis bagian atasnya tidak bisa dilihat saat berada dibawah lokasi.
Fasilitas
Untuk memasuki areal wisata di pos jaga Wana Wisata Gunung Bunder dikenakan tiket Rp7.000,-/orang, kemudian untuk memasuki kawasan wisata curug cigamea dikenakan tiket Rp 4.000;/orang.
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata ini diantaranya adalah tempat parkir, warung, toilet, dan musholla. Sekedar untuk menguji adrenalin sudah di sediakan FLY FOX di wisata curug cigamea ini dengan tarif Rp 20.000;/orang. (DEDI)